Marenda Darwis, Ustad Spesialis Masalah Percintaan

BIKIN TOBAT ABG YANG BUNUH DIRI 3 KALI TAPI GAGAL ***

Sabtu siang(13/2) yang sedikit mendung itu, Marendra Darwis santai dirumahnya, Desa Bendo, Kecamatan Pare. Dia duduk di ruang depan menghadap layar laptopnya. Sambil menikmati semilir angin, ekspresinya kadang tampak berpikir keras, lalu cengar – cengir sendiri.

Ketika didekati ternyata dia sedang mengecek inbox di facebook (FB)-nya. Di jejaring media sosial (medsos) itu, Darwis biasa melayani konsultasi. Menariknya kebanyakan yang berinteraksi adalah para remaja.

“Paling sering ya soal cinta yang mereka konsultasikan. Seperti patah hati hingga urusan yang paling ekstrem, free sex” terang pria 42 tahun ini.

Darwis memang dikenal dikalangan anak muda. Dia ustad yang sering diundang ke sekolah untuk mengisi tausiyah pada para siswa. Setiap kegiatan itulah, dia sering memberi nomor kontak maupun medsos-nya. Tak heran, banyak pertanyaan dari remaja di FB-nya.

Makanya, melihat layar laptopnya, Darwis kerap tampak serius, dia berpikir keras ketika harus memberi solusi. Namun kala ada masalah yang menggelikan, tak jarang ia tersenyum sendiri.
Dalam memberikan solusi, darwis selalu mengarahkan agar kembali pada ajaran agama yang sebenarnya. “Ya cuma menyampaikan yang biasa disampaikan guru ataupun orang tua tentang kebaikan lah. Namun penyampainnya beda kalau dengan anak muda,” tuturnya

Darwis mempunyai cara tersendiri saat berkonsultasi. Dia menyesuaikan dengan bahasa gaul ataupun dengan canda khas anak muda. Ini agar si anak nyaman mengeluarkan uneg-unegnya. “Kami lakukan pendekatan, saya juga harus siap menjadi anak muda lagi agar dia nyaman,”paparnya
Setiap hari, Darwis selalu ada konsultasi. Kadang lewat SMS, FB, Whatsapp, maupun langsung telepon. Kegiatan ini dilakoni darwis sejak 1993. Saat itu ia aktif di organisasi masjid sekolahnya, SMAN 2 Kediri.
Di situlah darwis mulai konsentrasi pada anak muda. Di situ pula akhirnya ia membuat bengkel gaul Anak Baru Gede (ABG). Hingga club Remaja Ceria yang juga konsen pada problem – problem anak muda. “Saya lebih bergerak di non-forman agar bisa dekat dengan anak muda,ˮterang ayah tiga anak ini.
Setiap konsultasi, Darwis selalu mendapat pengalaman yang berbeda. Yang ekstrem ketika dia menerima konsultasi siswi kelas XI SMA di Kediri. Saat itu, siswi ini merasa bersalah karena melakukan aborsi. Dia terpaksa membunuh janinnya sendiri atas perintah sang ayah yang malu dengan kehamilan di luar nikah.
"Ayahnya malu, sehingga si anak yang masih sekolah ini akhirnya melakukan aborsi’’ungkap pria kelahiran 12 November 1973 ini.

Ada lagi siswa SMA yang konsultasi karena patah hati. Dia sakit hati pada sahabatnya yang tega memacari pacaranya. Merasa dikhianati ABG ini melakukan percobaan bunuh diri sampai tiga kali, namun selalu gagal’’beber pria yang juga penulis buku ini
Bunuh diri pertama gagal karena SMS Darwis. Yang kedua, urung lagi dan dirawat di UGD. Dua hari kemudian dia pulang kerumahnya. Dia lalu SMS Darwis lagi. Niatnya, bunuh diri ketiga kalinya. Namun siswa ini berjanji, jika tidak meninggal akan bertobat.

Ternyata benar, meski menenggak racun serangga, dia tidak meninggal. "Akhirnya anak itu saya suruh menepati janjinya. Alhamdulillah kini dia sudah bekerja dan hidup mapan,ˮ ujar alumnus akuntansi Universitas Widyagama Malang ini.

Ada pula konsultasi yang menggelikan. Yakni pelajar SMA yang berzina dengan pacarnya saat bulan puasa. Dia bertanya, apakah berdosa berzina siang hari."Itu kan jelas – jelas dosa, malam ataupun siang hari. Bulan puasa atau tidak puasa kalau bukan suami istri ya berdosa. Kadang hal – hal seperti ini sangat menggelikan,ˮpaparnya sambil tertawa.

ABG yang konsultasi rata-rata menyadari kesalahannya. Mereka ingin memperbaiki diri. Kebanyakan juga takut dosa. Sehingga Darwis sering memberi motivasi agar tidak larut dalam kesedihan dan tidak kembali pada dosa yang telah dilakukan."Kadang saya berikan contoh orang – orang yang sukses bertobat,ˮ jelasnya

Dari pengalaman memberi konsultasi itulah, Darwis menuangkannya dalam buku. Salah satu judulnya, Apakah Bibirmu Masih Perawan ? Lalu curhatan anak muda pun dibukukan dengan judul klinik Cinta."Saya juga nulis buku tentang religi bahasanya gaul untuk anak muda,ˮ ujar Darwis. (ndr)

Sumber : Radar Kediri 13 Februari 2016

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Marenda Darwis, Ustad Spesialis Masalah Percintaan "

Post a Comment